Hembusan udara angin malam, langit tak berbintang. Bersama kesunyian kota yang tertidur dan alunan musik jiwa dari kotak kecil ajaib ciptaan. Aku menutup mata. Mencari cahaya didalam kegelapanku sendiri.
.
.
.
Aku mendapatkannya, cahaya itu. Cahaya kecil yang menarik, menarik jiwa.
Tapi ...
Jiwa tidak bodoh. Bahkan mendapatkan lebih dari kepintarannya. Lebih dari sesuatu yang indah, sesuatu dengan sayap-sayapnya bersama cahaya.
Berdosakah jika tidak menolak?
.
.
.
Rela. Aku akan, untuk semuanya, segalanya.
Terlalu tertarik, sampai tidak bisa bergerak. Pesona dengan perintah untuk menunggu. Tidak memilih, aku menunggu. Menunggu ... diudara.
Jahat! Perintah sudah cukup!
Engkau berbalik dan tersenyum. Membuatku semakin bodoh dan tolol. Membuat keindahan itu untuk menyadarkan bahwa aku berharga. Sangat berharga. Terlalu berharga.
.
.
.
Dan saat kegelapan menghilang, sayap-sayap pun entah kemana. Aku kehilangan. Menentukan keberdosaan, saat tidak ada penolakan.
Aku menyerah ...
Aku membuka mata. Dosa penolakan membayar kehilangan, membayar dengan kebahagiaan. Menularkan senyuman, menemukan bahwa ... "Kita bertemu. Aku menemukanmu, malaikatku. "
ooooo
END
ooooo
Kenapa aku nulis ini?
Kenapa aku publish ini?
Entahlah .... hanya ingin.
Ringkasan! : D
xoxo,
EZY
0 komentar:
Posting Komentar